Bagi yang tinggal di Pedesaan Jawa Barat, tentu
tak asing mendengar istilah ini. beas atau beras yang dikumpulkan sepekan
sekali dan dikumpulkan oleh salah seorang petugas yang berkeliling memanggul
karung dari rumah ke rumah.
Bak pepatah
orang bijak,”sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit’ hal ini dibuktikan
oleh sekelompok masyarakat di Desa Salagedang,
Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Masyarakat diharuskan menyumbangkan
berasnya untuk dimasukan ke sebuah gelas air mineral. Dengan penuh kesadaran
dan kesabaran, petugas menarik "beas perelek" dari rumah ke
rumah setiap Jum’at siang oleh petugas yang ditunjuk, dibantu LinmasBeas perelek adalah tradisi masyarakat jawa barat yang
mengumpulkan beras dalam jumlah yang sedikit, dikumpulkan secara kolektif dan
dipergunakan untuk kepentingan bersama. upaya Pada awalnya beas perelek
dilakukan untuk mengantisipasi bencana alam supaya stock pangan tetap ada saat
bencana menerjang. Kini beas perelek masih berfungsi sama ,namun dalam
pengelolaannya beras dapat diuangkan apabila ada warga yang sangat membutuhkan.
Salah satu desa yang berhasil mengelola beas perelek adalah desa salagedang
kabupaten Majalengka yang mampu mengolah hasil beas perelek bahkan pendapatan
dari beas perelek mampu membangun jalan desa. Uang hasil penjualan beras
diinvestasikan kepada warga untuk berdagang sehingga warga desa salagedang
sudah terbentuk mental untuk mandiri tanpa harus menunggu bantuan dari
pemerintah.
Makna teladan
beras perelek, adalah melatih jiwa berkorban dari hal yang paling kecil,
meningkatkan kebersamaan, sehingga percepatan perkembangan kemajuan masyarakat
perdesaan lebih maju, dengan tetap mempertahankan nilai kebersamaan dan semangat
gotong royong.
Pembangunan
dapat juga diartikan sebagai upaya menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi
ada dan atau mentranformasi keadaan menuju pada kondisi yang lebih baik (
Revitalisasi ). Isu pembangunan yang
ramai diperbincangkan adalah pembangunan materi berupa infrastruktur, sarana
dan prasarana bagi aktifitas manusia yang dilaksanakan oleh institusi
penyelenggara Negara yaitu Pemerintah. Pembangunan adalah hal mutlak yang harus
dilakukan baik dalam jangka pendek atau jangka panjang. Tingkat urgensi suatu
wilayah akan berbeda ,sehingga tuntutan penyelengaraan pembangunan juga akan
berbeda sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Agenda
pembangunan tidak akan lepas dari kegiatan ekonomi. Salah satu tujuan utama
pembangunan adalah menghilangkan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat., dengan peningkatan daya beli masyarakat.
Membangun
kehidupan yang laik dalam konteks administrasi Negara adalah kewajiban
pemerintah sebagai penyelenggara Negara. Memberikan fasilitas dan pelayan bagi
kebutuhan masyarakat..
Pembangunan
yang diharapkan akan menciptakan kehidupan yang lebih baik ternyata belum juga
mampu mengahapuskan kemiskinan. Justru terjadi ketimpangan antara si kaya dan
miskin yang kian lebar saja. Kebutuhan dasar masyarakat masih belum terpenuhi
oleh pemerintah. Ini artinya cita-cita
pembangunan belum tercapai. Pembangunan seyogyanya menciptakan perbaikan dan
pemerataan pelayanan bagi kebutuhan masyarakat secara adil dan bijaksana, baik
dalam pelayanan kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan. Indeks Pembangunan Manusia dapat menjadi
indikator untuk mengukur keberhasilan / kegagalan pembangunan. Aspek
ekonomi,pendidikan dan kesehatan cukup representative untuk mengukur tingkat
kualitas hidup masyarakat.
.
Hasil pengelolaan beras dilaporkan secara
terbuka dan dapat diakses dan diketahui oleh masyarakat;
Untuk menyelenggarakan azas
sebagaimana dimaksud dalam pasal 3, pengelolaan Jimpitan Beras bertujuan :
1. Menanamkan
kepercayaan dan meningkatkan rasa kegotong royongan bagi masyarakat;
2. Meningkatkan
fungsi dan budaya sosial kemasyarakatan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan
mayarakat dan keadilan sosial;
3. Membantu
program pembagngunan Wilayah baik Pembangunan Fisik dan atau sosial, pelayanan
kesehatan melaui desa siaga dan pemberdayaan wanita melalui PKK dan Posyandu
Beas perelek sangat potensial untuk dikembangkan tidak
hanya di pedesaan Jawa Barat, tetapi di seluruh wilayah Indonesia bahkan dapat
diaplikasikan dalam konteks budaya luar Indonesia.
Beas perelek yang telah lama ada, berkontribusi dalam
menjaga stabilitas ekonomo masyarakat pedesaan yang seringkali tak tersentuh
oleh program pembangunan pemerintah. Beas perelek hadir sebagai jarring
pengaman sosial yang ampuh menjaga kesejahteraan dan kebersamaan masyarakat. Pembangunan sejatinya bertujuan untuk menaikan
tingkat hidup dan kesejahteraan rakyat.
Intinya sekecil apapun kita berbuat, sepanjang itu
kebaikan, tentu hasilnya menjadi maslahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar