Masih ingatkah engkau saat kau menangis kau malah tertawa
Ketika ku senyum kau tunjukan ekspresi bahagiamu
Bahkan saat aku jatuh tak setetes pun air matamu jatuh,
senyum semangat yang aku lihat dari paras lembutmu.
Sulit mencari celah ekspresi lelah, apakah kau hanya punya
senyum dan tawa.
Mana marahmu, mana lelahmu, mana air mata kesalmu.
Malah aku yang lelah mencarinya.
Aku tahu Tuhan menciptkan manusia dengan derajat tertinggi
meski tak ada manusia yang sempurna.
Aku bukan Tuhan, aku bahkan tak mampu mencipta apapun, hanya
bisa menilai karyaNya saja.
Karya terbaik dari Tuhan yang bersamaku sejak tangisan
pertamaku sampai senyum terakhirku kelak.
Tak perlu ku sebut namamu disini, siapa kau, bagaimana kau.
Kita terikat oleh cinta mati yang Tuhan anugerahkan, jadi
hanya jika aku mati saja aku mungkin tak lagi mengingatmu, mencintaimu. Sebab
aku tak tahu apa yang akan terjadi setelah mati. Jadi rasa cinta ini aku hanya
mampu sampai aku mati saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar