Rabu, 08 April 2015

Untitled

Masih ingatkah engkau saat kau menangis kau malah tertawa
Ketika ku senyum kau tunjukan ekspresi bahagiamu
Bahkan saat aku jatuh tak setetes pun air matamu jatuh, senyum semangat yang aku lihat dari paras lembutmu.
Sulit mencari celah ekspresi lelah, apakah kau hanya punya senyum dan tawa.
Mana marahmu, mana lelahmu, mana air mata kesalmu.
Malah aku yang lelah mencarinya.
Aku tahu Tuhan menciptkan manusia dengan derajat tertinggi meski tak ada manusia yang sempurna.
Aku bukan Tuhan, aku bahkan tak mampu mencipta apapun, hanya bisa menilai karyaNya saja.
Karya terbaik dari Tuhan yang bersamaku sejak tangisan pertamaku sampai senyum terakhirku kelak.
Tak perlu ku sebut namamu disini, siapa kau, bagaimana kau.

Kita terikat oleh cinta mati yang Tuhan anugerahkan, jadi hanya jika aku mati saja aku mungkin tak lagi mengingatmu, mencintaimu. Sebab aku tak tahu apa yang akan terjadi setelah mati. Jadi rasa cinta ini aku hanya mampu sampai aku mati saja. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar