Sekali waktu terdengar percakapan ranting dan batang pohon.
Sampai kapan aku harus bersamamu, menempel tak ada kebebasan
yang ku punya.
Batang dengan senyum sinisnya menjawab, kau itu hanya
ranting, terkena angin saja sempoyongan. Kalaupun kau lepas dariku, kau tak
akan berdaya aku yakin itu.
Ternyata akar dan daun diam-diam mendengar percakapan
ranting dan batang.
Meluncurlah kalimat dari akar, tidak satupun dari kita punya
daya kalau kita sendiri-sendiri, karena Tuhan telah memberikan hidup untuk kita
dalam kebersamaan. Kalau kau pergi ranting, maka daun tak dapat tumbuh. Apa
artinya aku si akar, tanpa kalian daun, batang dan ranting. Aku akan menjadi
seonggok akar yang akan berakhir bersama api atau terkubur begitu saja bersama
tanah dan cacing-cacing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar