Abstrak:
Artikel ini mengulas tentang penelitian antropologi dan ilmu sosial mengenai uang dan keuangan.Penekanan dalam artikel ini adalah peran sosial dan makna uang secara pragmatis dalam modalitas yang berbeda dari pertukaran dan sirkulasi.Ulasan ilmiah tentang kualitas uang pada masa kini dari commensuration,abstraksi,kuantifikasi dan reifikasi. Artikel ini juga membahas karya terbaru yang bertujuan untuk memahami dimensi sosial, semiotik, dan performatif keuangan.Antropologi telah memberikan kontribusi mengenai dampak uang modern dan bentuk-bentuk ekonomi sosial. Ulasan ini berspekulasi tentang mengapa fiksi uang ini terus mengejutkan.
Artikel ini mengulas tentang penelitian antropologi dan ilmu sosial mengenai uang dan keuangan.Penekanan dalam artikel ini adalah peran sosial dan makna uang secara pragmatis dalam modalitas yang berbeda dari pertukaran dan sirkulasi.Ulasan ilmiah tentang kualitas uang pada masa kini dari commensuration,abstraksi,kuantifikasi dan reifikasi. Artikel ini juga membahas karya terbaru yang bertujuan untuk memahami dimensi sosial, semiotik, dan performatif keuangan.Antropologi telah memberikan kontribusi mengenai dampak uang modern dan bentuk-bentuk ekonomi sosial. Ulasan ini berspekulasi tentang mengapa fiksi uang ini terus mengejutkan.
Resume
Artikel
Uang adalah setiap objek yang secara umum diterima sebagai pembayaran untuk barang dan jasa dan pembayaran utang dalam konteks sosio-ekonomi tertentu atau negara .Fungsi utama uang adalah sebagai
media pertukaran Uang secara historis merupakan
fenomena pasar yang muncul menetapkan uang komoditas , tapi hampir semua sistem uang
kontemporer didasarkan pada uang fiat .Uang fiat adalah tanpa intrinsik nilai guna sebagai komoditas fisik, dan
mendapatkan nilai dengan dinyatakan oleh pemerintah untuk menjadi alat pembayaran yang sah , yaitu, harus
diterima sebagai bentuk pembayaran dalam batas-batas Negara.
Uang
di zaman modern ini seperti yang dijelaskan Karl Marx, Max Weber, dan Georg
Simmel adalah tolok ukur yang sifatnya universal terhadap alam semesta,
berhubungan dengan benda, jasa, dan orang-orang. Hal ini dibahas dalam
Antropologi karena hal ini berkaitan dengan pengetahuan akademik dan memiliki
gambaran umum tentang kehidupan sosial dan budaya. Mengkaji uang dalam Antropologi memiliki kesulitan
yang diperparah oleh banyaknya teori-teori yang terkait hal ini.
Gilbert
(2005) dalam tinjauan terbarunya berpendapat “untuk menarik keluar sebuah
paradoks, diperlukan uang sebagai sistem, rujukan simbolis, dan praktik
materi”. Artinya tak satupun dari ketiga karateristik tersebut dapat dipisahkan
satu sama lain karena antropologi uang akrab dengan ketiga karateristik
tersebut. Antropolog dan ilmuan sosial yang mahir telah menciptakan kembali
roda-roda yang menyangkut studi tentang uang. Harapannya agar uang dapat di
manusiawikan, di tradisionalkan, dan homogenisasi dari efek serangan moneter
pada segala aspek kehidupan masyarakat. Relatif berat memang untuk
memperdebatkan fungsi uang, para ahli memiliki pendapatnya sendiri antara lain
sebagai satuan hitung(Robbins & Akin 1999), sebagai satuan hitung(Ingham
2004, Grierson 1977). Tujuan umum dan tujuan khusus uang ditentukan oleh
transaksi yang terjadi. Dengan ini Antropolog dan masyarakat lainnya dibuat semakin bertanggung jawab atas
manajemen pribadi dan mulai berinvestasi agar kesejahteraan dapat tercapai.
Bohannan
(1959) memperkenalkan konsep tujuan umum dan khusus dari uang. Tujuan umumnya
adalah memperkenalkan fungsi uang (alat tukar, metode pembayaran, standar
nilai). Tujuan khususnya untuk melayani bidang-bidang tertentu dalam pertukaran
uang. Antropolog menggali lebih dalam dampak uang pada subsisten ekonomi, dan
uang dianggap sebagai dampak dari munculnya kapitalisme, para ahli kurang yakin
bahwa uang itu merupakan efek dari homogenisasi sebagaimana yang diyakini oleh
Bohannan.
Uang
dapat diklasifikasiakan dengan cara memberi nilai-nilai perhitungan berdasarkan
pada setiap besaran jumlah uang. Upaya tersebut untuk mengkategorisasikan uang
atas dasar simbol, jumlah, dan kegunaannya. Oleh karena itu diperlukan
kuantifikasi dan kesetaraan, atau disebut juga nominalisasi. Uang seakan-akan
dapat menghitung segala hal, tetapi sistemnya bergantung dengan kuantifikasinya
dan tidak lugas seperti aljabar. Uang dapat membuat seseorang memahami ekonomi,
hidup, cinta, dan kerinduan dalam berbagai aspek keseharian setiap orang. Uang
juga dapat berfungsi sebagai identitas sosial, pelindung, bahkan sebagai alat
untuk mediasi anatara pihak yang satu dengan yang lainnya.
Antropologi
uang memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai kegunaan uang itu sendiri.
Dari menerangi dunia perdagangan saham hingga penciptaan produk-produk baru
oleh ilmuan dan insinyur yang dapat mengubah dunia. Uang juga dapat dijadikan
simbol identitas nasional yang memiliki solidaritas dan sentimen nasional. Jika
perkembangan keuangan suatu negara sedang menurun maka negara tersebut juga
akan mengalami krisis. Uang mempengaruhi segala macam aspek dalam kehidupan
manusia di zaman modern ini. Kekuasaan, kesejahteraan, kemakmuran, ataupun
kehancuran seseorang dipengaruhi oleh bagaimana perkembangan keuangan dalam
kehidupan individu. Apabila seseorang tidak mampu untuk mengatur uangnya, maka
kehancuran menanti orang tersebut. Tak peduli seberapa banyak uang yang
dimiliki seseorang, semuanya akan lenyap apabila tidak ada kemampuan manajerial
yang mumpuni.
Suatu
benda dapat ditukar dengan benda lain yang senilai harganya. Dalam pertukaran,
kuantitas tidak harus sama.Yang dilihat adalah nilai/kualitas barang yang
ditukarkan.Misalnya Seseorang membeli lima butir telur dan ditukar dengan uang
satu dollar,yang mana uang teersebut setara dengan nilai lima butir telur.
Goux (1973) melihat dalam linguistik Saussurean
isomorfisma dan homologi psikis antara
pertukaran ekonomi dan pertukaran bahasa. Antropologi secara pragmatis telah memberikan kontribusi terhadap uang dan
diskusi
ilmiah tentang hal itu. Munculnya
literatur keuangan
dari
perspektif ilmu sosial yang membawa
bersama-sama ilmuwan dari antropologi, geografi,
sosiologi, ekonomi politik internasional. Dalam sebuah
tinjauan terbaru, Gilbert (2005) berpendapat tentang uang sebagai paradoksal.Uang selalu menjadi rujukan simbolis dalam system sosial dan praktik materi .Antropologi uang memperkuat evolusi
konvensional dari praktek barter sampai pada praktek ekonomi modern seperti
sekarang,dimana uang menjadi alat tukar dalam kegiatan perdagangan.Kemampuan
antropologi dalam kajian etnografi memberikan jalan untuk mengetahui bagaimana
peran uang-non modern dan uang-modern pada masyarakat.
Dampak
uang terhadap masyarakat cukup penting,hal ini dapat dilihat ketika moneter
menimpa masyarakat yang ikut menyeret aspek lainnya seperti
kesehatan,pendidikan dan moral.Munculnya konsep uang memunculkan sikap rasional
yang lebih besar pada masyarakat.Bagaimana mereka mencari uang,mempertahankan
dan memperbanyak uang agar terhindar dari kesulitan ekonomi.Bahkan uang dapat
menyisihkan rasa empati terhadap orang lain,hal ini disebabkan karena
persaingan yang ketat dalam mempertahankan dan atau meningkatkan sumber
daya.Namun demikian perdebatan fungsi uang masih menjadi persoalan tersendiri
di kalanagn ilmuwan.Fungsi uang sebagai alat tukar (Robbins &
Akin 1999), yang lain menekankan uang berfungsi sebagai satuan hitung
(Ingham
2004, setelah
Grierson 1977).Marx
memandang uang sebagai komoditas.Marx telah menyajikan
sebuah teori yang benar-benar terintegrasi mengenai uang, di mana uang
dianalisis secara historis, sebagai komoditas antara lain komoditas dalam
kapitalisme, dan akhirnya sebagai komoditas dengan sifat khusus, seperti tenaga
kerja yang merupakan komoditas dengan sifat khusus. Dengan kata lain uang sebagai produk
yang diperjualbelikan.Namun Dalton menemukan kasus pada komunitas Trobrian yang
menggunakan kerang sebagai alat tukar,
Uang dapat merubah segalanya,itulah
pandangan beberapa tokoh seperti Weber dan Simmel.Namun ada pandangan lain
bahwa uang tidak merubah segalanya,hanya sebagai salah satu factor dalam
perubahan.Karena memiliki nilai representasi bagi individu dan masyarakat. Uang
menentukan moralitas pertukaran sebelumnya masyarakat masih menyeimbangkan anata rasional dan
institusional ,dalam hal ini berkaitan dengan nilai sosial-budaya yang saling
menolong dan berbagi satu sama lain dalam menghadapi kompetisi.Karl Polanyi berpendapat
bahwa dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara maksimal dalam
kondisi kelangkaan sumber daya seseorang dihadapkan pada pilihan
rasional.Menurut Simmel uang dapat membuat sesorang terbebas dari segala
tuntutan badan hukum,akan tetapi apa yang mereka lakukan justru akan
menyingkirkan mereka dari kehidupan dunia dan sosial di sekitarnya.Hal ini
adalah konsekuensi dari perubahan bentuk kehidupan bersama gemeinschaft ke
gesselschat.Gemeinschaft adalah pola hubungan masyarakat dengan ikatan batin
yang kuat dan bersifat kekal,sedangkan gesselschaft hanya bersifat sementara
atau relasi kontraktual.Format gesselschaft inilah yang nantinya akan merubah
nilai-nilai sosial-budaya masyarakat hingga muncul egoism untung mencari uang
dan sumber daya lainnya untuk pribadi dan kelompoknya.
Menurut
Polanyi dan Bohannan dalam konsep antropologi uang memiliki tujuan umum dan tujuan khusus.Tujuan umum yaitu sebagai alat tukar, metode pembayaran, standar nilai (dan toko
kekayaan, dan unit lainnya). Tujuan khusus uang adalah sebagai
prestise,semakin banyak uang yang dimiliki maka kesempatan untuk membeli
barang-barang yang merupakan simbol dari kemewahan semakin besar.Hal ini dapat
memicu kecemburuan sosial dalam masyarakat.Mereka pemilik kekayaan yang
berlimbah tentu memiliki kekuatan dalam mengontrol orang-orang yang kelas
ekonominya lebih rendah.
Pandangan
Malinowski dan Firth tentang uang sebagai tujuan umum secara komersial
disanggah oleh Dalton yang menemukan kasus pada Orang Trobrian yang tidak
mengenal konsep uang.Mereka menggunakan kerang sebagai alat tukar dan kerang
tersebut tidak melayani semua fungsi uang.Malinowski dan firth tidak memahami
“uang primitive” juga digunakan dalam pertukaran.Dalton menunjukan kasus di
barat,dimana uang digunakan sebagai pembayaran mas kawin.Itu artinya uang sudah
masuk dalam ranah non-komersil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar